Setyo S. Moersidik dan Djoko M. Hartono
Program Studi Teknik Lingkungan Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Indonesia Depok
smoersidik@yahoo.com
djokomhs@yahoo.com
---------------
ABSTRAK
Air permukaan sebagai salah satu sumber air baku air minum, selain mata air dan air tanah, pada saat ini dari segi kuantitas merupakan sumber yang dipilih untuk memenuhi air baku air minum. Dari segi parameter, kualitas air baku air permukaan, terdapat 34 parameter yang selalu menjadi perhatian pengelola bangunan instalasi pengolahan untuk dilakukan analisa kualitas airnya. Parameter yang dominan adalah kekeruhan, total dissolved solid (tds), amonia, besi, mangan, chemical oxygen demand (COD), biochemical oxygen demand.
Keyword: air baku, parameter kualitas air, multivariate analysis,
analisa factor.
PENDAHULUAN
Air sangat penting untuk kelangsungan kehidupan manusia. Air
dimanfaatkan oleh manusia tidak hanya untuk keperluan sehari-hari namun juga
untuk keperluan lain seperti pertanian, industri, pariwisata. Untuk keperluan
tersebut diharapkan bahwa sumber air baku yang akan digunakan mempunyai
kualitas dan kuantitas yang memenuhi persyaratan. Tingkat pencemaran yang
dilakukan oleh manusia semakin meningkat yang ditandai dengan peningkatan
kekeruhan dan pendangkalan badan air yang menyebabkan menurunnya kualitas air
permukaan.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan jenis parameter
kualitas air baku air minum yang dominan dari sumber air permukaan.
METODE PENELITIAN
Kelompok variabel pada karakteristik air baku, yang
meliputi:
- Variabel kualitas air dari 42 parameter baku yang dengan frekuensi pengukuran yang bervariasi untuk masing-masing parameter menggunakan Standard Methods dari AWWA.
- Tabulasi data hasil analisa air terhadap 42 parameter dengan menggunakan program excell
- Regresi multi linier dengan menggunakan analisis faktor akan digunakan untuk menganalisis 32 parameter kualitas air baku.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Menunjukkan bahwa kekeruhan merupakan parameter yang
diambil setiap 6 jam untuk dianalisis, dimana jumlah bahan kimia yang digunakan
untuk menurunkan kekeruhan akan bervariasi dan sangat bergantung pada
konsentrasi kekeruhan yang ada pada air baku.
2. Uji analisis faktor bertujuan
untuk menganalisis hubungan antar sejumlah variabel, kemudian menerangkan
variabel-variabel ini dalam variabel baru menjadi kelompok variabel-variabel
yang dapat dianalisis dengan tetap menjaga keseluruhan informasi yang ada
3. Penentuan parameter mana yang masuk ke salah satu faktor
dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris.
Parameter yang akan dimasukan kedalam faktor adalah yang mempunyai korelasi
kuat yaitu diatas 0,5.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka parameter yang
dominan adalah sembilan parameter yang ada pada air baku yaitu Kekeruhan,
Residu terlarut/zat padat terlarut, Amonia, Besi, Mangan, COD (chemical oxygen
demand), BOD (biochemical oxygen demand), Residu tersuspensi/zat padat
tersuspensi, dan Total coliform.
Dengan munculnya dominasi kesembilan parameter ini, lebih
memperjelas parameter apa saja yang harus diperhatikan dalam pengolahan air
baku menjadi air minum.
Pendekatan statistik untuk mementukan parameter dominan
dalam pengelolaan kualitas air adalah salah satu upaya untuk memberikan
alternatif teknologi terhadap adanya perubahan kualitas air baku.
DAFTAR PUSTAKA
•American
Water Works Association. Water Quality and Treatment, A Handbook of Community
Water Supplies. Fifth edition, McGraw Hill, 1999.
•Coulibaly H.D., Rodrigueez M.J. “Development of
performance indicators for small Quebec drinking water utilities”. Journal of
Environmental Management, 73, 2003.
•Cunningham
W.P , Saigo B.W. Environmental
Science 6th Edition, McGraw Hill, 2001.
•Effendi,
Hefni, Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan, Kanisius. 2003.
•Miller
G.Tiller. Living In The
Environment. ITP, 1996.
•Newbold, P; Carlson W.L,
Thorne B.M. Statistics for Business and Economics. Prentice Hall, 2003.
•Odum E.P. Fundamentals of
Ecolog, third edition.
Toppan Company Limited, 1994. Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
•Pratisto, Arif. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia, Jakarta, 2004. Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan Universitas Indonesia. Penelitian Kualitas Air Pantai Laut Jawa Barat, 2003.
•Tontowi. Penelitian Kualitas Air Waduk Jatiluhur Sebagai Sumber Air Baku Air Minum, dan Penurunan Kualitasnya Setelah Mengalir Melalui Saluran Tarum Barat. Http://Jurnal
Nasional/Kesehatan Lingkungan/Buletin Pusair/2004.
No comments:
Post a Comment