Pages

Monday, June 22, 2015

14.5 Pemahaman Kebijakan Fiskal (2)

Apa saja aspek yang dimiliki kebijakan fiskal?

Jawab:
Pada garis besarnya, kebijakan fiskal mempunyai dua aspek:
1.    aspek kuantitatif, yaitu berhubungan dengan jumlah uang yang harus ditarik atau dibelanjakan
2.    aspek kualitatif, yaitu jenis-jenis pajak, pembayaran-pembayaran dan subsidi.

Kebijakan fiskal digunakan oleh pemerintah untuk mempengaruhi tingkat permintaan agregat dalam perekonomian, dan juga dapat mempengaruhi penawaran agregat melalui perubahan insentif bagi perusahaan dan individu.

14.5 Pemahaman Kebijakan Fiskal (1)

Apa itu kebijakan fiskal?

Jawab:
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan cara menaikkan atau menurunkan pendapatan negara atau belanja negara dengan tujuan untuk mempengaruhi tingkat pendapatan nasional.
Menurut J.M Keynes, kebijakan fiskal sangat penting untuk mengatasi pengangguran yang relatif serius. Melalui kebijakan fiskal, pengeluaran agregat dapat ditambah sehingga akan meningkatkan pendapatan nasional dan tingkat penggunaan tenaga kerja

13.1 Inflasi (2)

Bagaimana cara menghitung laju inflasi?

Jawab:
Untuk menghitung besarnya inflasi terlebih dahulu harus diketahui indek harga konsumen (IHK).  IHK adalah ukuran perubahan harga dari kelompok barang dan jasa yang paling banyak dikonsumsi oleh rumah tangga dalam jangka waktu tertentu.
untuk menghitung IHK digunakan rumus :

                 Harga sekarang
IHK = -----------------------  x  100%
            Harga pada tahun dasar

Contoh menghitung IHK :
Harga jenis barang tertentu pada tahun 2003 Rp. 50.000 dan harga pada tahun dasar Rp. 40.000, maka IHK tahun 2003 adalah...

            50.000
IHK = ---------- x 100% = 125%
            40.000

Rumus untuk menghitung Laju inflasi adalah :

Laju Inflasi = IHK Periode n - IHK tahun sebelumnya

Contoh soal :
IHK bulan Agustus 2009 sebesar 115,34 dan IHK pada bulan september 2009 sebesar 125,30, maka laju inflasi bulan september adalah ....
Jawab :
Laju inflasi = 125,30 - 115,34 = 9.96%

http://unsipwo.blogspot.com/2012/11/menghitung-laju-inflasi.html

13.1 Inflasi (1)

Jelaskan pengertian dan cara mengatasi inflasi!

Jawab:
Pengertian Inflasi adalah tingkat kenaikan harga umum akibat terganggunya keseimbangan antara arus uang dan barang. 

Inflasi dapat diatasi dengan tiga kebijakan pemerintah, yaitu:

- Kebijakan moneter: Adapun yang termasuk dalam kebijakan moneter, yaitu Politik diskonto, adalah politik bank sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan cara menaikkan dan menurunkan tingkat bunga; Politik pasar terbuka adalah dengan cara membeli dan menjual surat-surat berharga; Politik persediaan kas adalah politik bank sentral dengan cara menaikkan dan menurunkan persentase persediaan kas .

- Kebijakan fiskal: Adapun yang termasuk dalam kebijakan fiskal adalah pengaturan pengeluaran pemerintah dan peningkatan tarif pajak. 

- Nonmoneter: Kebijakan ini dapat ditempuh dengan cara peningkatan produksi, kebijakan upah, dan pengawasan harga.

11.2 Lembaga Keuangan (2)

Apa perbedaan bank dan lembaga keuangan bukan bank?

Jawab:
  • Lembaga keuangan bank (disebut bank saja) merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman serta melaksanakan kegiatan jasa keuangan lainnya, sedangkan Lembaga keuangan non bank (disebut lembaga keuangan lainnya) kegiatannya difokuskan pada salah satu kegiatan keuangan saja. 
  • Bank dapat secara langsung menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka. Sedangkan LK Non Bank tidak dapat secara langsung menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito berjangka. Bank Umum dapat menciptakan uang giral yang dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar dimasyarakat. Sedangkan LK Non Bank tidak bisa melakukan hal tersebut.

11.2 Lembaga Keuangan (1)

Jelaskan pengertian lembaga keuangan dna sebutkan macam-macamnya!

Jawab:
Lembaga keuangan adalah suatu badan  yang bergerak dibidang keuangan untuk menyediakan jasa bagi nasabah atau masyarakat. Lembaga Keangan memiliki fungsi utama ialah sebagai lembaga yang dapat menghimpun dana nasabah atau masyarakat ataupun sebagai lembaga yang menyalurkan dana pinjaman untuk nasabah atau masyarakat.

Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.

1.      Lembaga Keuangan Bank
·         Bank Sentral
·         Bank Umum
·         BPR

2.      Lembaga Keuangan Bukan Bank
·         Pasar Modal
·         Pasar Uang dan Valas
·         Koperasi Simpan Pinjam
·         Pengadaian
·         Leasing
·         Asuransi
·         Anjak Piutang
·         Modal Ventura
·         Dana Pensiun
·         Dll

https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=iwKIVfqHE5WauQSHm7LABQ#q=lembaga+keuangan

Sunday, June 21, 2015

10.3 Nilai dan Waktu Uang (2)

Jelaskan pengertian nilai waktu uang!
Jawab:
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu. Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan datang. Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak factor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.


10.3 Nilai dan Waktu Uang (1)

Jelaskan yang dimaksud dengan nilai sekarang (present value) dan berikan contohnya!

Jawab:
Nilai sekarang (Present Value) adalah nilai sekarang dari satu jumlah uang atau satu seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu. Suatu investasi dapat diterima hanya jika investasi itu menghasilkan paling tidak sama dengan tingkat hasil investasi di pasar yaitu lebih besar dari pada tingkat bunga deposito (tingkat hasil tanpa resiko).

Keterangan :
PV = Present Value / Nilai Sekarang
Kn = Arus kas pada tahun ke-n
r = Rate / Tingkat bunga
n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n)

Contoh : Jika di masa yang akan datang kita akan punya saldo sebesar 1,1 juta hasil berinvestasi selama satu tahun, maka uang kita saat ini adalah sebesar : 
PV = 1.100.000 / (1 + 0,1) ^1 

9.2 Teori Keynes (2)

Jelaskan pengertian teori konsumsi menurut Keynes!
Jawab:
Keynes menduga bahwa, kecenderungan mengkonsumsi marginal (marginal propensity to consume) jumlah yang dikonsumsi dalam setiap tambahan pendapatan adalah antara nol dan satu. Kecenderungan mengkonsumsi marginal adalah krusial bagi rekomendasi kebijakan Keynes untuk menurunkan pengangguran yang kian meluas. Kekuatan kebijakan fiskal untuk mempengaruhi perekonomian seperti ditunjukkan oleh pengganda kebijakan fiskal muncul dari umpan balik antara pendapatan dan konsumsi.

Keynes menyatakan bahwa rasio konsumsi terhadap pendapatan, yang disebut kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (avarage prospensity to consume), turun ketika pendapatan naik. Ia percaya bahwa tabungan adalah kemewahan, sehingga ia berharap orang kaya menabung dalam proporsi yang lebih tinggi dari pendapatan mereka ketimbang si miskin.

9.2 Teori Keynes (1)

Apa fungsi konsumsi menurut teori Keynes?

Jawab:
C = a + c Yd
dimana:
          c = Marginal Propensity to Consume (MPC)     0 < MPC < 1  
          a = Konstanta atau autonomous consumption
       Yd = Pendapatan Disposable atau pendapatan yang siap dikonsumsi

Yd = Y – Tx  + Tr
        Tx  = Pajak
        Tr  = Subsidi

     Fungsi  konsumsi  Keynes  adalah  fungsi  konsumsi  jangka  pendek.  Keynes tidak mengeluarkan fungsi konsumsi jangka panjang karena menurut Keynes in the long run we’re all dead. Bahwa di dalam jangka panjang, kita semua akan mati, sehingga jangka panjang tidak perlu diprediksi.


http://wardihansabar.blogspot.com/2014/02/teori-konsumsi-keynes-makroekonomi-ep.html

Monday, June 15, 2015

REVIEW JURNAL EKONOMI

PENGEMBANGAN PRODUKSI KERAJINAN SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN
Oleh: Siti Maisaroh 
Fakultas Ekonomi
Universitas PGRI Yogyakarta 
e-mail: maisaroh_siti@yahoo.com



ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor dominan yang mengembangkan industri skala kecil sebagai upaya untuk program miskin untuk memberdayakan masyarakat. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan metode random sederhana sampel terhadap 100 responden sampel dari housholds industri skala kecil. Hasil survei menunjukkan bahwa faktor keterampilan dan faktor pemasaran milik variabel inti. Yang masing-masing memiliki elastisitas tertinggi terhadap produk dengan jumlah 0,4147 atau 41,47% dan 0,2517 atau 25,17%. Dengan demikian, rekomendasi untuk mengembangkan industri skala kecil sebagaimana tercermin pada peningkatan produk, diharapkan untuk memberikan prioritas pada faktor keterampilan dan pemasaran faktor kemudian faktor modal.

Keywords: skill, marketing and capital factor to develop the small craftsment solution.
(keterampilan, pemasaran dan faktor modal untuk mengembangkan solusi craftsment kecil.)

PENDAHULUAN
  • Latar Belakang Penelitian
Latar Belakang Penelitian
Dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah telah menetapkan sasaran-sasaran indikator ekonomi makro yang menjadi arah strategi pelaksanaan kebijakan dalam tahun 2008 sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2008, yaitu: (i) percepatan pertumbuhan ekonomi; (ii) penciptaan lapangan pekerjaan; dan (iii) penanggulangan kemiskinan. Secara teoritis, semakin banyak program penanggulangan kemiskinan akan menjadikan jumlah orang miskin dapat ditekan seminimal mungkin. Industri kecil kerajinan pada hakekatnya adalah pembangunan suatu sistem yang mempunyai daya hidup dan mampu berkembang secara mandiri serta mengakar pada struktur ekonomi dan struktur masyarakat. 
Program pengentasan kemiskinan akan dapat berhasil lebih baik jika dapat dilakukan melalui salah satu upaya pemberdayaan dan pengembangan ekonomi rakyat yang sesuai dengan kondisi serta karakteristik daerah setempat. Dalam hal ini, tujuan program dan masalah kemiskinan yang dihadapi oleh si miskin di daerah setempat harus sinkron. Artinya, keterlibatan mayarakat miskin setempat melalui kreativitas manajerial (perencanaan, pelaksanaan, pengembangan/pengendalian hingga evaluasi serta monitoring) merupakan keharusan. 

  • Tujuan Penelitian
  1. Faktor yang paling dominan dapat meningkatan kapasitas produksi sebagai upaya pengentasan kemiskinan. 
  2. Model dan strategi yang mungkin dan harus dilakukan sebagai upaya untuk mendukung program kebijakan pengentasan kemiskinan. 

METODE PENELITIAN
Mengingat penelitian ini di daerah pedesaan yang tradisional di mana sepenuhnya belum memasuki ekonomi uang dan pasar secara bebas, maka toleransi penyimpangan yang diinginkan ditetapkan sebesar 10%, interval keyakinan 90% dan pengambilan proporsi untuk sampel terbesar adalah “fiftyfifty. Dengan memanfaatkan rumus toleransi T2 akan diperoleh besarnya sampel penelitian sebagai berikut: T2 = Z.p.q./n. Dengan pengambilan sampel sebesar 100 rumah tangga perajin dianggap telah mewakili seluruh populasi perajin yang ada (respresentatif). Dalam hal ini, nilai Z = 1,960 dibulatkan menjadi 2 berarti n = 22.p.q/T2 n = 76 Pengembangan Produksi Kerajinan . . . (Maisaroh: 70 - 82) 4.50.50/100 n = 100.
Setelah dilakukan koding, editing dan tabulating serta verifikasi terhadap data, selanjutnya data akan diolah dan dianalisis serta dikaji lebih lanjut sebelum disajikan
Sesuai dengan skala data yang diperoleh, teknik analisis data yang bersifat kuantitatif akan digunakan model regresi-korelasi berganda (Gujarati, 2003)


HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada mulanya usaha industri kecil kerajinan (IKK) di daerah sampel ini sifatnya hanya usaha sambilan saja. Namun demikian, usaha ini lama kelamaan dapat dijadikan mata pencaharian pokok mereka selain bertani. Usaha industri kecil kerajinan (IKK) di daerah sampel merupakan usaha yang secara turun temurun dari nenek moyang mereka. Pada saat ini usaha IKK ini telah berkembang cukup baik dan telah dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian pokok warga selain bertani. 

Argumentasi mendasar dapat digolongkannya ke dalam industri lokal pada sebagian dusun di wilayah daerah tersebut karena hasil produksi pada dusun tersebut pola pemasarannya masih menggantungkan diri kepada pasar lokal. Selain itu, secara skala usaha produksi, kelompok industri lokal ini umumnya sangat kecil, dan masih berpola subsisten. Dalam pada itu, target pemasaran dari jenis produk ini masih sangat terbatas, sehingga alat transportasinya masih sangat sederhana dan tidak jarang mereka menggunakan alat pikul sendiri atau grobak untuk di bawa ke pasar. 

Sesuai dengan metode penelitian yang mengikutkan rakyat miskin (perajin kecil) terlibat dalam mengumpulkan data, maka upaya untuk memberdayakan masyarakat ini lebih mengacu kepada pendekatan model empowerment dari Schumacher. Versi Schumacher menekankan tidak perlu menghilangkan ketimpangan struktural yang ada di dalam masyarakat, karena yang paling tepat “memberikan kail daripada ikan”. Karena, jika struktur masyarakat desa miskin dirubah terlebih dahulu, justru akan menambah masalah baru yang lebih rumit dan dapat mempersulit upaya pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, lebih tepat memberikan kail dan kesempatan untuk mengail kepada perajin. 


KESIMPULAN DAN SARAN
  • Kesimpulan
  1. Hasil penelitian menegaskan bahwa usaha ini telah lama menjadi matapencaharian pokok utama di desa penelitian ini selain bertani karena bagi mereka sudah tidak ada alternatif pekerjan yang lebih baik lainnya serta sesuai dengan tingkat pendidikan dan ketrampilan yang mereka miliki.
  2. Faktor-faktor yang dominan berpengaruh terhadap peningkatan produksi IKK adalah faktor tenaga kerja, tingkat keahlian (skill), modal usaha, manajemen usaha dan faktor pemasaran
  3. Ada kenaikan tingkat kesejahteraan yang signifikan pada kelompok masyarakat setelah menekuni usaha IKK ini sebagai mata pencaharian pokok mereka selain bertani. Kenaikan tingkat kesejahteraan ini nampak lebih riil jika dilihat pada kelompok perajin yang semula dari sebagai pedagang dan petani buruh.

  • Saran
Bantuan modal usaha untuk pengembangan produksi pada berbagai usaha IKK yang kecil ini masih perlu dan mutlak diberikan, tetapi bantuan cara memasarkan hasil produksi lebih mutlak diberikan. Bantuan dalam bidang pemasaran dapat diberikan melalui keikutsertaan mereka dalam berbagai iven pameran untuk mengenalkan produk kepada para buyer asing atau pembeli dari luar daerah secara langsung. Jika bantuan diberikan melalui bantuan modal usaha (kredit) yang diberikan, maka bantuan kredit sebaiknya yang lebih bersifat lunak dan tetap berprinsip “berikan kailnya daripada umpan”. 




 

Template by BloggerCandy.com