Pages

Monday, June 22, 2015

14.5 Pemahaman Kebijakan Fiskal (2)

Apa saja aspek yang dimiliki kebijakan fiskal?

Jawab:
Pada garis besarnya, kebijakan fiskal mempunyai dua aspek:
1.    aspek kuantitatif, yaitu berhubungan dengan jumlah uang yang harus ditarik atau dibelanjakan
2.    aspek kualitatif, yaitu jenis-jenis pajak, pembayaran-pembayaran dan subsidi.

Kebijakan fiskal digunakan oleh pemerintah untuk mempengaruhi tingkat permintaan agregat dalam perekonomian, dan juga dapat mempengaruhi penawaran agregat melalui perubahan insentif bagi perusahaan dan individu.

14.5 Pemahaman Kebijakan Fiskal (1)

Apa itu kebijakan fiskal?

Jawab:
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan cara menaikkan atau menurunkan pendapatan negara atau belanja negara dengan tujuan untuk mempengaruhi tingkat pendapatan nasional.
Menurut J.M Keynes, kebijakan fiskal sangat penting untuk mengatasi pengangguran yang relatif serius. Melalui kebijakan fiskal, pengeluaran agregat dapat ditambah sehingga akan meningkatkan pendapatan nasional dan tingkat penggunaan tenaga kerja

13.1 Inflasi (2)

Bagaimana cara menghitung laju inflasi?

Jawab:
Untuk menghitung besarnya inflasi terlebih dahulu harus diketahui indek harga konsumen (IHK).  IHK adalah ukuran perubahan harga dari kelompok barang dan jasa yang paling banyak dikonsumsi oleh rumah tangga dalam jangka waktu tertentu.
untuk menghitung IHK digunakan rumus :

                 Harga sekarang
IHK = -----------------------  x  100%
            Harga pada tahun dasar

Contoh menghitung IHK :
Harga jenis barang tertentu pada tahun 2003 Rp. 50.000 dan harga pada tahun dasar Rp. 40.000, maka IHK tahun 2003 adalah...

            50.000
IHK = ---------- x 100% = 125%
            40.000

Rumus untuk menghitung Laju inflasi adalah :

Laju Inflasi = IHK Periode n - IHK tahun sebelumnya

Contoh soal :
IHK bulan Agustus 2009 sebesar 115,34 dan IHK pada bulan september 2009 sebesar 125,30, maka laju inflasi bulan september adalah ....
Jawab :
Laju inflasi = 125,30 - 115,34 = 9.96%

http://unsipwo.blogspot.com/2012/11/menghitung-laju-inflasi.html

13.1 Inflasi (1)

Jelaskan pengertian dan cara mengatasi inflasi!

Jawab:
Pengertian Inflasi adalah tingkat kenaikan harga umum akibat terganggunya keseimbangan antara arus uang dan barang. 

Inflasi dapat diatasi dengan tiga kebijakan pemerintah, yaitu:

- Kebijakan moneter: Adapun yang termasuk dalam kebijakan moneter, yaitu Politik diskonto, adalah politik bank sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan cara menaikkan dan menurunkan tingkat bunga; Politik pasar terbuka adalah dengan cara membeli dan menjual surat-surat berharga; Politik persediaan kas adalah politik bank sentral dengan cara menaikkan dan menurunkan persentase persediaan kas .

- Kebijakan fiskal: Adapun yang termasuk dalam kebijakan fiskal adalah pengaturan pengeluaran pemerintah dan peningkatan tarif pajak. 

- Nonmoneter: Kebijakan ini dapat ditempuh dengan cara peningkatan produksi, kebijakan upah, dan pengawasan harga.

11.2 Lembaga Keuangan (2)

Apa perbedaan bank dan lembaga keuangan bukan bank?

Jawab:
  • Lembaga keuangan bank (disebut bank saja) merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman serta melaksanakan kegiatan jasa keuangan lainnya, sedangkan Lembaga keuangan non bank (disebut lembaga keuangan lainnya) kegiatannya difokuskan pada salah satu kegiatan keuangan saja. 
  • Bank dapat secara langsung menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka. Sedangkan LK Non Bank tidak dapat secara langsung menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito berjangka. Bank Umum dapat menciptakan uang giral yang dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar dimasyarakat. Sedangkan LK Non Bank tidak bisa melakukan hal tersebut.

11.2 Lembaga Keuangan (1)

Jelaskan pengertian lembaga keuangan dna sebutkan macam-macamnya!

Jawab:
Lembaga keuangan adalah suatu badan  yang bergerak dibidang keuangan untuk menyediakan jasa bagi nasabah atau masyarakat. Lembaga Keangan memiliki fungsi utama ialah sebagai lembaga yang dapat menghimpun dana nasabah atau masyarakat ataupun sebagai lembaga yang menyalurkan dana pinjaman untuk nasabah atau masyarakat.

Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.

1.      Lembaga Keuangan Bank
·         Bank Sentral
·         Bank Umum
·         BPR

2.      Lembaga Keuangan Bukan Bank
·         Pasar Modal
·         Pasar Uang dan Valas
·         Koperasi Simpan Pinjam
·         Pengadaian
·         Leasing
·         Asuransi
·         Anjak Piutang
·         Modal Ventura
·         Dana Pensiun
·         Dll

https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=iwKIVfqHE5WauQSHm7LABQ#q=lembaga+keuangan

Sunday, June 21, 2015

10.3 Nilai dan Waktu Uang (2)

Jelaskan pengertian nilai waktu uang!
Jawab:
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu. Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan datang. Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak factor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.


10.3 Nilai dan Waktu Uang (1)

Jelaskan yang dimaksud dengan nilai sekarang (present value) dan berikan contohnya!

Jawab:
Nilai sekarang (Present Value) adalah nilai sekarang dari satu jumlah uang atau satu seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu. Suatu investasi dapat diterima hanya jika investasi itu menghasilkan paling tidak sama dengan tingkat hasil investasi di pasar yaitu lebih besar dari pada tingkat bunga deposito (tingkat hasil tanpa resiko).

Keterangan :
PV = Present Value / Nilai Sekarang
Kn = Arus kas pada tahun ke-n
r = Rate / Tingkat bunga
n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n)

Contoh : Jika di masa yang akan datang kita akan punya saldo sebesar 1,1 juta hasil berinvestasi selama satu tahun, maka uang kita saat ini adalah sebesar : 
PV = 1.100.000 / (1 + 0,1) ^1 

9.2 Teori Keynes (2)

Jelaskan pengertian teori konsumsi menurut Keynes!
Jawab:
Keynes menduga bahwa, kecenderungan mengkonsumsi marginal (marginal propensity to consume) jumlah yang dikonsumsi dalam setiap tambahan pendapatan adalah antara nol dan satu. Kecenderungan mengkonsumsi marginal adalah krusial bagi rekomendasi kebijakan Keynes untuk menurunkan pengangguran yang kian meluas. Kekuatan kebijakan fiskal untuk mempengaruhi perekonomian seperti ditunjukkan oleh pengganda kebijakan fiskal muncul dari umpan balik antara pendapatan dan konsumsi.

Keynes menyatakan bahwa rasio konsumsi terhadap pendapatan, yang disebut kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (avarage prospensity to consume), turun ketika pendapatan naik. Ia percaya bahwa tabungan adalah kemewahan, sehingga ia berharap orang kaya menabung dalam proporsi yang lebih tinggi dari pendapatan mereka ketimbang si miskin.

9.2 Teori Keynes (1)

Apa fungsi konsumsi menurut teori Keynes?

Jawab:
C = a + c Yd
dimana:
          c = Marginal Propensity to Consume (MPC)     0 < MPC < 1  
          a = Konstanta atau autonomous consumption
       Yd = Pendapatan Disposable atau pendapatan yang siap dikonsumsi

Yd = Y – Tx  + Tr
        Tx  = Pajak
        Tr  = Subsidi

     Fungsi  konsumsi  Keynes  adalah  fungsi  konsumsi  jangka  pendek.  Keynes tidak mengeluarkan fungsi konsumsi jangka panjang karena menurut Keynes in the long run we’re all dead. Bahwa di dalam jangka panjang, kita semua akan mati, sehingga jangka panjang tidak perlu diprediksi.


http://wardihansabar.blogspot.com/2014/02/teori-konsumsi-keynes-makroekonomi-ep.html

Monday, June 15, 2015

REVIEW JURNAL EKONOMI

PENGEMBANGAN PRODUKSI KERAJINAN SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN
Oleh: Siti Maisaroh 
Fakultas Ekonomi
Universitas PGRI Yogyakarta 
e-mail: maisaroh_siti@yahoo.com



ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor dominan yang mengembangkan industri skala kecil sebagai upaya untuk program miskin untuk memberdayakan masyarakat. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan metode random sederhana sampel terhadap 100 responden sampel dari housholds industri skala kecil. Hasil survei menunjukkan bahwa faktor keterampilan dan faktor pemasaran milik variabel inti. Yang masing-masing memiliki elastisitas tertinggi terhadap produk dengan jumlah 0,4147 atau 41,47% dan 0,2517 atau 25,17%. Dengan demikian, rekomendasi untuk mengembangkan industri skala kecil sebagaimana tercermin pada peningkatan produk, diharapkan untuk memberikan prioritas pada faktor keterampilan dan pemasaran faktor kemudian faktor modal.

Keywords: skill, marketing and capital factor to develop the small craftsment solution.
(keterampilan, pemasaran dan faktor modal untuk mengembangkan solusi craftsment kecil.)

PENDAHULUAN
  • Latar Belakang Penelitian
Latar Belakang Penelitian
Dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah telah menetapkan sasaran-sasaran indikator ekonomi makro yang menjadi arah strategi pelaksanaan kebijakan dalam tahun 2008 sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2008, yaitu: (i) percepatan pertumbuhan ekonomi; (ii) penciptaan lapangan pekerjaan; dan (iii) penanggulangan kemiskinan. Secara teoritis, semakin banyak program penanggulangan kemiskinan akan menjadikan jumlah orang miskin dapat ditekan seminimal mungkin. Industri kecil kerajinan pada hakekatnya adalah pembangunan suatu sistem yang mempunyai daya hidup dan mampu berkembang secara mandiri serta mengakar pada struktur ekonomi dan struktur masyarakat. 
Program pengentasan kemiskinan akan dapat berhasil lebih baik jika dapat dilakukan melalui salah satu upaya pemberdayaan dan pengembangan ekonomi rakyat yang sesuai dengan kondisi serta karakteristik daerah setempat. Dalam hal ini, tujuan program dan masalah kemiskinan yang dihadapi oleh si miskin di daerah setempat harus sinkron. Artinya, keterlibatan mayarakat miskin setempat melalui kreativitas manajerial (perencanaan, pelaksanaan, pengembangan/pengendalian hingga evaluasi serta monitoring) merupakan keharusan. 

  • Tujuan Penelitian
  1. Faktor yang paling dominan dapat meningkatan kapasitas produksi sebagai upaya pengentasan kemiskinan. 
  2. Model dan strategi yang mungkin dan harus dilakukan sebagai upaya untuk mendukung program kebijakan pengentasan kemiskinan. 

METODE PENELITIAN
Mengingat penelitian ini di daerah pedesaan yang tradisional di mana sepenuhnya belum memasuki ekonomi uang dan pasar secara bebas, maka toleransi penyimpangan yang diinginkan ditetapkan sebesar 10%, interval keyakinan 90% dan pengambilan proporsi untuk sampel terbesar adalah “fiftyfifty. Dengan memanfaatkan rumus toleransi T2 akan diperoleh besarnya sampel penelitian sebagai berikut: T2 = Z.p.q./n. Dengan pengambilan sampel sebesar 100 rumah tangga perajin dianggap telah mewakili seluruh populasi perajin yang ada (respresentatif). Dalam hal ini, nilai Z = 1,960 dibulatkan menjadi 2 berarti n = 22.p.q/T2 n = 76 Pengembangan Produksi Kerajinan . . . (Maisaroh: 70 - 82) 4.50.50/100 n = 100.
Setelah dilakukan koding, editing dan tabulating serta verifikasi terhadap data, selanjutnya data akan diolah dan dianalisis serta dikaji lebih lanjut sebelum disajikan
Sesuai dengan skala data yang diperoleh, teknik analisis data yang bersifat kuantitatif akan digunakan model regresi-korelasi berganda (Gujarati, 2003)


HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada mulanya usaha industri kecil kerajinan (IKK) di daerah sampel ini sifatnya hanya usaha sambilan saja. Namun demikian, usaha ini lama kelamaan dapat dijadikan mata pencaharian pokok mereka selain bertani. Usaha industri kecil kerajinan (IKK) di daerah sampel merupakan usaha yang secara turun temurun dari nenek moyang mereka. Pada saat ini usaha IKK ini telah berkembang cukup baik dan telah dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian pokok warga selain bertani. 

Argumentasi mendasar dapat digolongkannya ke dalam industri lokal pada sebagian dusun di wilayah daerah tersebut karena hasil produksi pada dusun tersebut pola pemasarannya masih menggantungkan diri kepada pasar lokal. Selain itu, secara skala usaha produksi, kelompok industri lokal ini umumnya sangat kecil, dan masih berpola subsisten. Dalam pada itu, target pemasaran dari jenis produk ini masih sangat terbatas, sehingga alat transportasinya masih sangat sederhana dan tidak jarang mereka menggunakan alat pikul sendiri atau grobak untuk di bawa ke pasar. 

Sesuai dengan metode penelitian yang mengikutkan rakyat miskin (perajin kecil) terlibat dalam mengumpulkan data, maka upaya untuk memberdayakan masyarakat ini lebih mengacu kepada pendekatan model empowerment dari Schumacher. Versi Schumacher menekankan tidak perlu menghilangkan ketimpangan struktural yang ada di dalam masyarakat, karena yang paling tepat “memberikan kail daripada ikan”. Karena, jika struktur masyarakat desa miskin dirubah terlebih dahulu, justru akan menambah masalah baru yang lebih rumit dan dapat mempersulit upaya pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, lebih tepat memberikan kail dan kesempatan untuk mengail kepada perajin. 


KESIMPULAN DAN SARAN
  • Kesimpulan
  1. Hasil penelitian menegaskan bahwa usaha ini telah lama menjadi matapencaharian pokok utama di desa penelitian ini selain bertani karena bagi mereka sudah tidak ada alternatif pekerjan yang lebih baik lainnya serta sesuai dengan tingkat pendidikan dan ketrampilan yang mereka miliki.
  2. Faktor-faktor yang dominan berpengaruh terhadap peningkatan produksi IKK adalah faktor tenaga kerja, tingkat keahlian (skill), modal usaha, manajemen usaha dan faktor pemasaran
  3. Ada kenaikan tingkat kesejahteraan yang signifikan pada kelompok masyarakat setelah menekuni usaha IKK ini sebagai mata pencaharian pokok mereka selain bertani. Kenaikan tingkat kesejahteraan ini nampak lebih riil jika dilihat pada kelompok perajin yang semula dari sebagai pedagang dan petani buruh.

  • Saran
Bantuan modal usaha untuk pengembangan produksi pada berbagai usaha IKK yang kecil ini masih perlu dan mutlak diberikan, tetapi bantuan cara memasarkan hasil produksi lebih mutlak diberikan. Bantuan dalam bidang pemasaran dapat diberikan melalui keikutsertaan mereka dalam berbagai iven pameran untuk mengenalkan produk kepada para buyer asing atau pembeli dari luar daerah secara langsung. Jika bantuan diberikan melalui bantuan modal usaha (kredit) yang diberikan, maka bantuan kredit sebaiknya yang lebih bersifat lunak dan tetap berprinsip “berikan kailnya daripada umpan”. 




Monday, April 27, 2015

Artikel Bisnis - Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian Indonesia

Oleh: Nadia Amira Hapsari
41614010035


ABSTRAK
Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia adalah masalah pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan kompleks. Pengangguran terjadi disebabkan jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Negara berkembang seringkali dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Sempitnya lapangan pekerjaan dikarenakan karena faktor kelangkaan modal untuk berinvestasi. Hal ini akibat dari krisis finansial yang memporak-porandakan perkonomian nasional, banyak para pengusaha yang bangkrut karena dililit hutang bank atau hutang ke rekan bisnis. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya ledakan pengangguran yakni pelonjakan angka pengangguran dalam waktu yang relatif singkat.
Kata kunci: Pengangguran, migrasi,  kemiskinan

ABSTRACT
One of the principal problems facing the nation and state of Indonesia is the problem of unemployment. High unemployment impacting directly or indirectly to poverty, crime and socio-political issues that have also increased. With a total labor force large enough, the current migration flows, as well as the impact of a prolonged economic crisis to date, making labor problems become very large and complex. Unemployment occurred due to the number of jobs available is smaller than the number of job seekers. Developing countries are often faced with the magnitude of unemployment because of lack of jobs and the large number of people. The narrowness of jobs because due to the scarcity of capital to invest. This is a result of the financial crisis that devastated the national economy, many entrepreneurs who go bankrupt because of debt-ridden banks or loans to business associates. This has become one of the triggers of the unemployment explosion surge in unemployment in a relatively short time.
Keywords: unemployment, migration, poverty


PENDAHULUAN
Pengangguran atau tuna karya adalaha istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini merupakan salah satu permasalahan dalam ekonomi yang paling sulit diselesaikan sampai detik ini, apalagi untuk Negara-negara berkembang seperti Indonesia. Bila kita lihat dari tahun ke tahun, jumlah pengangguran justru makin banyak bukannya makin sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang sudah ada tidak sanggup untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih cepat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk yang makin pesat.
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP, SMA, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.


PERMASALAHAN
Di setiap negara, khususnya negara-negara sedang berkembang, pengangguran masih menjadi masalah yang serius. Di Indonesia khususnya angka pengangguran relatif masih tinggi. Data yang dikeluarkan Bappenas terkait angka pengangguran ini adalah 6,8% tahun 2005 dan 6,32% tahun 2011. Itu berarti selama kurun waktu 5 tahun terjadi penurunan angka pengangguran. Hanya saja tingkat pengangguran angkatan kerjanya, khususnya kaum muda, masih relatif tinggi. Pemerintah tampaknya gagal mengatasi pengangguran karena jumlahnya akan meningkat tahun ini. Sepanjang bulan Februari hingga Agustus 2014, jumlah pengangguran di Indonesia bertambah 0,09 juta orang dari 7,15 juta orang meningkat 7,24 juta orang. Dengan jumlah ini, tingkat ini diprediksi akan bertambah karena pertumbuhan ekonomi yang melambat di 5,01%. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 121,87 juta orang, yang meningkat dari Agustus tahun 2013 sebesar 120,17 juta orang. Tetapi peningkatan ini juga terjadi pada tingkat pengangguran terbuka Februari hingga Agustus 2014 sebesar 5,70% naik 5,94%.

Angka pengangguran yang cukup tinggi dalam suatu negara akan berdampak bagi perekonomian negara tersebut. Tingginya angka pengangguran di Indonesia akan membawa dampak bagi negara ini. Adapun dampaknya adalah sebagai berikut:
1. Timbulnya masalah kemiskinan karena dengan menganggur seseorang tidak mendapat penghasilan.
2. Timbulnya dan meningkatnya tindakan kriminal karena orang membutuhkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sementara pengangguran tentu tidak memiliki penghasilan.
3. Dapat memacu meningkatnya jumlah anak jalanan, pengemis, dan gelandangan yang berkeliaran di jalanan.
4. Memacu sikap perlawanan dari masyarakat misalnya demonstrasi menuntut keadilan.
5. Masyarakat tidak mampu mengoptimalkan kesejahteraan hidupnya.
6. Meningkatnya jumlah anak putus sekolah karena orangtua mereka tidak mampu membayar biaya sekolah.


PEMBAHASAN
Mengamati dampak yang ditimbulkan oleh meningkatnya jumlah pengangguran, perlu diupayakan solusi yang dapat, sekurang-kurangnya, menurunkan angka pengangguran dalam suatu negara dan memperbaiki perekonomian negara tersebut. Sebagai solusinya adalah:
  • Pemerintah mengadakan atau menyediakan lapangan kerja yang tidak terlalu menuntut tingkat pendidikan khusus, melainkan keterampilan. Dalam hal ini, pemerintah dapat menjalin kerjasama dengan pihak-pihak swasta dan dengan investor asing.
  • Pemerintah mengubah sistem pendidikan Indonesia dan kurikulum pendidikan, yaitu menerapkan pendidikan berbasiskan entrepreneurship dan bisnis sejak pendidikan tingkat dasar dan pendidikan menengah. Apalagi di era modern ini dan diterapkannya pasar bebas di beberapa kawasan dan bahkan dapat dikatakan sudah mengglobal
  • Pemerintah menyediakan lembaga-lembaga pembinaan dan pelatihan khusus dan gratis. Ini diperlukan terkhusus untuk mereka yang tidak sempat atau tidak mampu menimba ilmu di sekolah-sekolah formal, sehingga merekapun dapat memiliki keterampilan khusus yang diperlukan. Dengan demikian, mereka memiliki modal (Human Capital) untuk bekerja.


KESIMPULAN
Pengangguran bukanlah suatu masalah yang sepele, karena dampaknya begitu besar bagi perekonomian dan perkembangan masyarakat itu sendiri. Untuk mengurangi tingkat pengangguran, harus ada peran pemerintah. Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal. Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan. Selain dari pemerintah, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA


Monday, April 6, 2015

Bab 7 Memaksimumkan Laba

1. Apa pengertian dari memaksimumkan laba?
Keuntungan (laba) merupakan tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan usahanya. Proses produksi dilaksanakan seefisien mungkin dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan. Menurut Sunaryo keuntungan (laba) adalah selisih antaratotal pendapatan dengan total biaya, yang merupakan insentif bagi produsen untuk melakukan produksi. Keuntungan inilah yang mengarahkan produsen untuk mengalokasikan sumber daya ke proses produksi tertentu.
Keuntungan total merupakan penerimaan total (TR) dikurangi dengan biaya total (TC), Keuntungan total akan mencapai maksimum apabila selisih positif antara TR  dengan TC mencapai angka terbesar. Secara sistematis laba dapat dirumuskan π=TR-TC, perusahaan dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila selisihnya bernilai positif (π>0) dimana TR harus lebih besar dari pada TC (TR-TC).



2. Jelaskan pendekatan-pendekatan dalam memaksimumkan laba!
  • Pendekatan Totalitas (Totality Approach)
Pendekatan totalitas merupakan pendekatan dengan cara membandingkan pendapatan total(TR) dan biaya total (TC) maka TC = FC + VC.
  • Pendekatan Marginal (Marginal Approach)
yaitu hasil tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan dari menjual perunit lagi barang yang di produksi.
  • Pendekatan Rata – rata
Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) . Laba total adalah laba per unit dikalikan dengan jumlah output yang terjual. Maka π=(P-AC).Q.

Bab 6 Teori Biaya Produksi

1. Jelaskan pengertian istilah dan definisi dari biaya produksi!
Biaya produksi merupakan biaya dari semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan baku yang akan digunakan untuk menghasilkan suatu produk.
Berdasarkan jangka waktunya, produksi dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Dalam Jangka pendek perusahaan selama proses produksinya dapat menambah salah satu faktor produksi sedangkan faktor-faktor produksi lainnya dianggap konstan. Ini artinya sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah. Sedangkan dalam jangka panjang, perusahaan dapat merubah atau menambah semua faktor produksi yang digunakannya.
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat dikelompokkan dalam dua katagori yaitu biaya eksplisit dan biaya tersembunyi.
Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang tunai untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan baku yang dibutuhkan. Sedangkan biaya tersembunyi atau imputing cost adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki perusahaan.



2. Apa asumsi yang digunakan dalam teori biaya?

  • Perusahaan dalam kondisi Pasar Persaingan Sempurna, Harga output ditentukan pasar berapapun jumlah produksi habis terjual, tidak perlu rencana strategi penjual tetapi menentukan jumlah output dengan biaya produksi / unit minimum
  • Faktor Produksi / input --> barang modal dan tk jk.pendek (variabel)




Bab 5 Teori Produksi

1. Apa yang dimaksud dengan produksi dan fungsi produksi?
Jawab:

  • Produksi adalah suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output. Produsen dalam melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi yang disebut “Fungsi Produksi”.


  • Fungsi Produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan hubungan ketergantungan (fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:

Q + f ( K, L, R, T )



2. Jelaskan perbedaan dari Isocost dan Isoquant?

  • Yang dimaksud dengan isoquant adalah kurva yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang menunjukan kombinasi dua factor produksi guna menghasilkan tingkat produksi yang sama. Kurva isoquant memiliki cirri-ciri sama dengan kurva indefferensi dalam teori prilaku konsumen.
  • Kurva isoquant menunjukkan  kombinasi dua faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk yang sama



  • Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari titik-titik yang menunjukan kombinasi factor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Kombiniasi pengunaan Ciri-ciri kurva isocost sama dengan budget line atau kurva garis anggaran dalam teori prilaku konsumen.
  • Kurva isocost menunjukkan kombinasi dua faktor produksi dengan  biaya yang sama.




Saturday, March 28, 2015

Education Articles of Indonesia


To all my Indonesian brothers and sisters;

If you can read this article in English and understand it without any problem, chances are you’ve got a good education, good enough to communicate in a foreign language, or you’re open-minded, open-minded enough to know that being able to speak English doesn’t make you less patriotic.

In fact, this whole article is about patriotism. Yes, Indonesia. I’m looking at you. Sharply. And the smart people of Indonesia, you too. I want to say this: We failed our country, didn’t we?

My husband and I just came back from Indonesia a couple days ago. I was pretty hopeful to see the new Indonesia, since we have our new president and a new set of parliaments. But Indonesia is the same, even backward. I know there are many people, just like me, put their hopes up along with the new Jokowi administration. I also understand change doesn’t happen over night. But looking at the situation in my country, I wondered if change ever going to happen. Nothing’s wrong with the new elected President. He’s a man of integrity and very down-to-earth. But putting him in a society who refused to change is like putting world’s best driver in a broken car: it doesn’t matter. It’s not going to work.

I feel so saddened. I feel frustrated. Our society, our people, my people, your people, we don’t understand even the very basic rules: You put the trash in a trashcan. If you can’t find a trashcan, it’s not going to hurt you to carry your trash until you find one. You follow the way the traffic goes, you don’t drive your motorbike in the opposite direction when everyone goes one way. You don’t drive your motorbike at the sidewalk – that’s not for motorbikes, but I’m sure it’s very hard to understand. It’s rocket science. And if you got killed in an accident as a result of your moronic act, at least we finally come to understand that stupidity literally kills. Although in some place there is no written rule, you don’t smoke in a public restaurant or in a public space: there are babies, kids, and pregnant women there. Walking a little bit further from a public space to smoke is better than having everyone inhales your selfishness. You form a line by going to the back of a person in front of you or if you happen to be the first person there, stand in the line behind the counter. No, you don’t form a line by standing on the left or right of the first person, that will only create anger since it’s never clear who gets there earlier than who. And no, being an hour late is not funny anymore. It’s pathetic.

I see too many Indonesians don’t understand (or understand but refuse to do) those basic rules, and yet we dream of a new Indonesia: a free-corruption country. Tell me how do we stop corruption at a national level when we can’t even stop ourselves from smoking in front of kids? How do we stop corruption when we can’t even stop throwing trash out the street from the windows of our expensive cars? How do we stop corruption when we can’t even stop people who drive the opposite way? There is a reason why Indonesia is called a developing country: because our character is still being developed. We can put someone as honest as Mahatma Gandhi to be the president of Indonesia, but if we keep our character the way it is right now, not even Gandhi can make a change. Indonesia, I say this out of love. Let’s not fool ourselves. We’re a broken car.

We boast ourselves as a religious country, a country that believe in God and acknowledge the existence of different religions. We’re really committed in doing our religions rules: if you’re Islam, you’d be busy praying 5 times a day and suggesting the usage of hijab to the females. If you’re Christian, you’d be busy deciding which fancy church you can go to and check-in on Facebook, and even busier deciding which music the church should have on. Now tell me, if our religion is so great, why doesn’t it reflect in the country’s condition? If we pray to God as hard as 5 times a day, why the kindness of the God we worship does not illuminate the country? What do we do wrong here, my Indonesia? How do we go wrong?

I remember a tweet written by Rizki Ridyasmara, the author of The Jacatra Secret. He tweeted, “Indonesia needs a dictator who means well for the country.” If we can’t go soft anymore, let’s go hard. Let’s put on ourselves a punishment, a fine, or a jail time if we break the rules. Let’s say it’s wrong when it’s wrong and it’s right when it’s right. Justice should serve any religion at any status. For a sensitive example, if a Batak Christian got caught stealing, I, myself, as a Batak Christian should say it is wrong.

We say we refuse any kind of western influence because it’s not aligned with our values. I tell you what. People in the western side of the world, they don’t need a rule to line up. They don’t need a punishment so that they would throw their trash in a trashcan. And they don’t smoke in public, with or without a sign telling them to do so. As much as you hate to hear this, maybe, just maybe, we do need western influence. If their society understands the basic rules as if it is installed in them, maybe, just maybe, there are one or two values we can learn from.

And if you still understand the content of this article up to this point, my friend, it has been our responsibility to educate the country. So far we fail. But as long as there’s still tomorrow, there is still hope, and I’ll keep trying through the articles that I write here or at IndonesiaMengglobal.com. Take your part. Education is one way to help our people from this mentality for education is the most powerful weapon to change ourselves, the most powerful weapon to change your family, the most powerful weapon to change the society, the most powerful weapon to change Indonesia.



---Repost from unknown source (LINE Group)
 

Template by BloggerCandy.com